Showing posts with label nasehat. Show all posts
Showing posts with label nasehat. Show all posts

Nasihat Rasulullah SAW

Nasihat dari seseorang pastinya sesuatu yang baik, apalagi yang memberikan nasihat adalah Rasulullah SAW. Rasulullah S.A.W diutuskan kepada umat manusia bukanlah hanya untuk membimbing orang Islam tetapi semua makhluk yang bernama manusia. Baginda adalah orang yang paling bijaksana. Mudah-mudan kita semua diampuni Allah .SWT dan ditunjukan jalan yang lurus menuju akhirat kelak. Aamiin

shalawat Tanda Cinta pada Nabi Muhammad Keajaiban Bersholawat, Rindu Rasulullah, Manfaat Membaca Sholawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Keteladanan Nabi Muhammad, Keyakinan Nabi Muhammad Sebelum Diangkat Jadi Rasul, Nasihat Rasulullah

Mari kita selalu bershalawat kepada Nabi Muhammad SAW, agar hati kita senantiasa lembut, bercahaya dan dekat dengan Allah SWT. Aamiin.
Mari kita buka hati, tenangkan jiwa dan resapi bersama Nasihat dari Baginda Rasulullah SAW kepada kita semua :

"Rasulullah mengajarkan agar umatnya tidak saling membenci, mendengki, atau menghasut satu sama lain. Hubungan yang baik antar sesama sangat ditekankan."

Dikisahkan dalam sebuah riwayat suatu ketika Rasulullah sedang duduk bersama istri beliau dirumah, tiba-tiba datang seorang sahabat bernama Abu Zar AL Gifari. Beliau terkenal sebagai sahabat yang sangat zuhud, tidak terlalu tertarik dengan harta dan seringkali gelisah memikirkan dirinya dihadapan Allah SWT. Beliaupun masuk dengan penuh rasa hormat dan berkata : "Ya Rasulullah, Aku ini seorang yang miskin, aku tidak memiliki harta yang bisa aku infaqqan sebagaimna sahabat- sahabat lain yang kaya, aku tidak bisa membeli budak lalu memerdekakannya, aku tidak bisa memberi makanan yang banyak untuk orang miskin, bagaimana nasibku di hadapan Allah SWT?, bukankah aku akan tertinggal dari mereka yang mampu bersedekah dengan harta mareka.
Mendengar ucapan itu Rasulullah SAW terdiam sejenak, wajah beliau menununduk lalu tersenyum penuh kasih, setelah itu beliau bersabda : " Wahai Abu Zar, apakah engkau tidak tahu bahwa setiap tasbih adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, setiap tahlil adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah. Bahkan langkahmu menuju Masjid adalah sedekah dan engkau menjauhkan sesuatu yang berbahaya dari jalan adalah sedekah!. Mendengar sabda itu, Abu Zar menundukkan kepalanya seakan hatinya lega, ia menyadari sedekah bukan hanya dengan harta, tapi dengan lisan, perbuatan dan niat baik yang sederhana"

Ketika Rasulullah SAW sedang duduk dengan para sahabat di Masjid Nabawi, angin sore berhembus lembut, cahaya matahari mulai condong ke barat, tiba-tiba datang seorang sahabat bernama Muadz Bin Jabal, wajahnya terlihat gelisah, iapun duduk di hadapan Rasulullah SAW dan berkat : "Wahai Rasulullah, aku khawatir dengan diriku, aku beribadah, aku shalat membaca AL-Quran, tetapi lisanku kadang tergelincir, aku takut dengan apa yang aku ucapkan, apakah benar ucapan yang keluar dari mulutku ini bisa menjatuhkan aku kedalam dosa besar.
Rasulullah SAW menatap Muadz dengan penuh kasih sayang, beliau diam sejenak, lalu mengangkat kepalanya dan bersabda dengan suaranya yang tegas namun lembut : "Wahai Muadz, tidakkkah engkau tahu bahwa kebanyakan manusia diseret kedalam neraka tidak lain dari hasil lisannya sendiri.
Mendengar itu, Muadz terdiam, wajahnya memucat, matanya menitikkan air, ia sadar bahwa dosa lisan jauh lebih berbahaya dari yang ia kira.""

Dikisahkan dalam suatu riwayat, suatu hari Raulullah SAW sedang duduk dengan para sahabat, suasana sangat khidmat, para sahabat mendengarkan dengan penuh perhatian setiap ucapan beliau, tiba-tiba sahabat Abdullah bin Umar mendekat, wajahnya tampak murung lalu ia berkata "Wahai Rasulullah, siapakah orang yang paling cerdas dan paling mulia diantara manusia?. Pertanyaan itu membuat para sahabat lain terdiam, masing-masing menunggu jawaban Rasulullah SAW, karena mereka ingin tahu, apakah kecerdasan diukur dari ilmu, harta, kekuasaan atau kedudukan".
Rasulullah SAW pun menundukkn kepalanya sejenak, lalu menjawab dengan suara yang lembut namun penuh ketegasan "Orang yang paling cerdas adalah mereka yang paling banyak mengingat kematian dan yang paling baik persiapannya untuk menghadapi apa yang ada setelahnya, mereka itulah orang-orang yang paling cerdas. Mendengar jawaban itu Abdullah bin Umar terdiam lalu menunduk. Para sahabat yang lainpun ikut merenung."

Suatu hari Rasulullah SAW terliht sangat lemah, tubuh beliau yang mulia mulai digerogoti rasa sakit, para sahabat yang menyaksikan tidak kuasa menahan tangis, mereka begitu mencintai nabi mereka, hingga tidak sanggup melihat beliau menahan derita, salah seorang sahabat berkata dengan suara lirih "Wahai Rasulullah, mengapa Engkau merasakan sakit yang begitu berat? padahal Engkau adalah kekasih Allah yang selelu dijaga dan dimuliakannya". Rasulullah tersenyum tipis walau wajahnya pucat menahan sakit, beliau menjawab dengan suara lembut "Sesungguhnya ujian yang paling berat diberikan kepada para nabi, kemudian orang-orang saleh setelahnya, yang mengikuti mereka sesuai kadar keimanannya, Seorang hamba diuji sesuai dengan kadar agamanya. Bila ia teguh maka ujiannyapun semakin berat, namun jika sia lemah maka ujiannyapun diringankan. Para sahabat terdiam, air mata mereka menetes. Mereka mulai memahami bahwa rasa sakit Rasulullah bukan tanda kemurkaan Allah, melainkan bentuk kasih sayang dan pengajaran bagi umatnya, kemudian Rasulullah menambahkan dengan penuh cinta, ketahuilah tidak seorang mukmin ditimpa musibah bahkan hanya sebatas duri yang menusuk kakinya, melainkan Allah akan menghapus dosa-dosanya dan meninggikan derajatnya. Mendengar itu para sahabat semakin tersentuh, Kesedihan mereka berubah menjadi kekaguman dan rasa syukur karena setiap sakit yang menimpa hamba allah, sejatinya adalah jalan menuju penghapusan dosa dan rahmat Allah yang lebih luas. Salah seorang sahabat kemudian berkata pelan seakan berbicara kepada dirinya sendiri, kami menangis melihatmu Wahai Rasulullah tapi ternyata setiap sakitmu adalah pelajaran bagi kami, andai kami bisa menanggung sebagian rasa sakitmu niscaya kami akan melakukannya. Rasulullah tersenyum lalu beliau mengangkat pandangannya kearah sahabat-sahabatnya yang setia dan berbisik dengan penuh kasih, bersabarlah kalian janganlah bersedih karena keadaanku, sebab seberat apapun penderitaan ini semuanya tarasa ringan bila dibandingkan rahmat Allah yang menanti. Para sahabtpun menunduk mersakan getaran iman yang dalam. Mereka belajar bahwa cinta sejati kepada Allah dan Rasulnya bukanlah hanya ketika bahagia, tetapi juga saat menerima ujian dengan sabar".

Kata Mutiara

Tawakkal Hanya pada Allah

“Barangsiapa bertawakkal kepada Allah, maka Allah akan mencukupkan (keperluan)nya.” (QS. At-Talaq: 3)

Ingatlah! Kesombongan Ilmu

Dikisahkan dalam suatu riwayat, dalam perjalan laut Nabi Musa dengan Hamba Allah yang Alim (Menurut riwayat adalah Nabi Khidir), keduanya melihat seekor burung yang hinggap di pinggir kapal. Lalu sang burung meminum sedikit air laut dengan paruhnya. Khidir berbisik kepada Musa, “Demi Allah, tidaklah ilmuku dan ilmumu di sisi Allah kecuali seperti air laut yang diambil burung itu dengan paruhnya.”
Apakah kita sebagai manusia biasa, merasa bisa menggapai langit.. ???!!!??? Tidak perlu debat, tidak perlu adu ilmu... Allah SWT yang akan memutuskan dan menentukan perselisihan antara kita semua di akhirat kelak...

Beban Manusia

"Allah tidak akan membebani seseorang melebihi apa yang bisa ditanggungnya." (Quran 2:286)

Perbuatan Manusia

"Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan dosa perbuatan-perbuatan yang buruk." (QS Huud:114)

Kehidupan Hanya 2 Hari

"Kehidupan itu cuma dua hari. Satu hari berpihak kepadamu dan satu hari melawanmu. Maka pada saat ia berpihak kepadamu, jangan bangga dan gegabah; dan pada saat ia melawanmu bersabarlah. Karena keduanya adalah ujian bagimu." (Ali bin Abi Thalib)

Iman Unggul

"Janganlah berkecil hati dan jangan pula berputus asa karena kamu akan lebih unggul ketika kamu beriman." (QS. Al-Imran 3:139)

Bersyukur dengan Ujian

"Allah SWT tidak bermaksud menyulitkan kamu, tetapi Dia bermaksud menyucikanmu dan menyempurnakan nikmat-Nya agar kamu bersyukur." (Quran 5:6)

Sabar dan Cinta

Untuk mendapatkan apa yang kamu cintai, kamu harus terlebih dahulu bersabar dengan yang apa kamu benci (Imam Al-Gazali)

Ingatlah! Manusia Berasal Dari Tanah

Manusia berasal dan dijadikan dari tanah, Kepada tanahlah manusia akan kembali, Karenanya manusia tidak boleh congkak dan takabur, dan harus ingat bahwa dirinya berasal dari gumpalan debu yang hina, Yang kuasa kemudian memberikan kehormatan, menjadikannya makhluk pilihan karena memiliki pikiran, yang membedakannya dengan binatang. Tanah bagian dari bumi ciptaan Yang Kuasa diberikan kepada manusia untuk tempatnya berlindung diri, berkaum-kaum dan mencari rezeki, Karenanya tidaklah layak kalau manusia me-rusak tanah dan bumi untuk maksud-maksud keji serta berbuat kejahatan di atasnya. Tanah dan bumi diberikan Yang Kuasa untuk kebahagiaan ummat manusia. Karenanya manusia wajib berterima kasih dengan jalan memeliharanya. Tanah tempat kaki berpijak. Di mana bumi dipijak di situ langit dijunjung. Mengapa manusia tidak berpikir dan berterima kasih?

Kebenaran dan Keadilan

Bilamana datang kebenaran, maka meraunglah para iblis pembawa kejahatan. Kejahatan mungkin bisa berjaya, Tapi pada saat kebenaran dan keadilan muncul tak ada satu kekuatan lain mampu membendungnya.

Tuhan adalah Allah SWT.

Tuhan adalah Allah SWT! Dia adalah yang menciptakan langit dan bumi! Menciptakan manusia termasuk saya, kamu dan semua makhluk yang ada di alam semesta ini! Dia Maha Kuasa, Maha Pengasih, Maha Penolong! Dia adalah Satu. Dia adalah Tunggal. Dia yang menciptakan siang dan malam, Menciptakan susah dan senang. Maka banyak-banyaklah bersyukur pada-Nya.

Liang Lahat

Sesungguhnya insan hidup terbuat dari tanah, Hidupnya terbatas dari tanah ke tanah, Namun mengapa manusia menjadi lupa, Bersikap sombong membusung dada, Bersikap angkuh besar kepala, Insan hidup tak ada arti di hadapan Sang Penguasa, Tapi mengapa insan berani menantang Sang Pencipta, Berani tapi putih lembut tapi jantan perkasa tapi jujur, Bukankah itu lebih baik daripada berani tapi hitam lembut tapi culas perkasa tapi serakah, Liang Lahat! Di sini tersimpan saksi bisu dari keserakahan, saksi buta dari keculasan, saksi tuli dari ketidakjujuran, Bisakah kekuatan insan memecah kebisuan, menyalangkan kebutaan hati, mendengar desah ketidakadilan, Bisakah tongkat si buta mengetuk membuka pintu kebenaran, Yang Kuasa dan Sang Pencipta adalah tempat bertanya-tempat meminta, Adakah manusia bertanya dengan segala kebersihan hati? Adakah ihsan meminta dengan kejujuran jiwa? Liang Lahat, di sini kau berada. Di sini pula mulai dan berakhirnya satu rahasia. --212--

Tubuh Untuk Kebaikan

"Pelihara mata hanya melihat kebaikan; Pelihara mulut hanya bicara kebaikan; Pelihara telinga hanya mendengar kebaikan; Pelihara kemaluan hanya untuk kebaikan."

Ilmu Yang Baik

Percuma bagusnya gunung, Percuma tingginya gunung; Kalau meletus bencana di mana-mana ; Anak manusia lupa daratan, Anak manusia membuat kebejatan; Apakah selusin nyawa di badan?; Apakah ilmu setinggi awan?; Menuntut ilmu buat kebaikan, Itu namanya bijaksana; Menuntut ilmu buat kejahatan, Itu namanya kesetanan. --212--

Hakim Diri Sendiri

Semakin tinggi mendaki puncak Gunung Lawu, Semakin indah permai pemandangan, Semakin sembrono tindakan seorang pimpinan, Semakin jauhlah dia tersesat dalam aturan dunia persilatan, Keadilan sejati tidak ada di muka bumi ini, Hukum yang benar jarang ditemui, Semua orang bisa jadi hakim, Tapi tidak semua orang bisa menghakimi tindakan diri sendiri. -212--

Kematian Manusia

Bumi yang indah ciptaan Allah, Berselimut bau busuk ciptaan insan, Sungguh memalukan pekerjaan yang manusia lakukan, Bukan mensyukuri keindahan alam ciptaan Tuhan, Tapi mengotori dengan mayat dan kebusukan, Urusan kematian adalah urusan Allah, Manusia jangan sombong merasa perkasa, Bila ajal sampai sudah, Manusia akan berkubur di liang tanah. --212--

Jalan Kebenaran

Jauh berjalan banyak nan dilihat Lama hidup banyak nan dirasa Salah jalan bisa tersesat Salah hidup bisa celaka Lama hidup banyak nan dirasa Segala suka segala duka Kalau duka berlebihan dari suka Pertanda diri akan binasa Salah jalan bisa tersesat Mengapa tidak kembali ke pangkal jalan Salah hidup bisa celaka Mengapa tidak mencari letaknya salah. --212--

Keragu-raguan

Keraguan sifat setiap insan, Keraguan sifat untuk berhati-hati, Tapi keraguan bisa juga mengandung kecurigaan, Hidup di dunia berserah diri kepada Yang Maha Kuasa, Percaya pada diri sendiri Adalah pangkal percaya pada orang lain. --212--

Kesempurnaan Diri

Segala sesuatunya tidak sempurna; Otakmu tidak seluruhnya gila; Pergunakan bagian yang tidak gila; Untuk menduga dan menerka; Bahwa tidak seluruhnya sekeras baja; Diantara yang keras ada yang lemah; Pada kelemahan terdapat kelembutan; Dan kelembutan pangkal celaka. --212--

Kesedihan Umur

Aku merasa heran kepada orang yang bersedih karena kekurangan harta, tetapi ia tidak bersedih dengan kekurangan umurnya. --Dr. Aidh bin Abdullah Al-Qarni--

Manusia dan Hewan

Ciri yang membedakan manusia dan hewan adalah ilmu. Manusia adalah manusia mulia yang mana ia menjadi mulia kerana ilmu, tanpa ilmu mustahil ada kekuatan. -Imam Al-Gazali-

Sebab - Akibat

Menanam ulah di masa muda, Memetik dendam di usia tua, Menanam angin di masa jaya, Menuai badai di usia tak berdaya.

Sikap Terpuji

Hujan di puncak Singgalang, Belum tentu hujan di tanah Jawa. Hujan di tanah Jawa, Belum tentu hujan di puncak Singgalang. Kalau Tuhan mengijinkan, Akan tersingkap segala penghalang, Akan terkuak semua yang tertutup, Akan terang semua yang gelap, Maka tak ada hujan di hati ummat. Menuntut ilmu kepalang tanggung, Berjalan tak sampai ke ujung. Menduga terbawa amarah, Pertanda hidup tak akan bahagia. Lupakan diri yang bersalah, Ampunkan segala dosa. Buka pintu maaf lebar-lebar. Ketuk sanubarimu, ketuk hati nuranimu. Berlaku ikhlas antara saudara sedarah. Takwa pada Yang Kuasa jangan dilupa. Bersabar sifat yang mulia, Menerima sikap yang terpuji. Habiskan segala sengketa, Hilangkan segala curiga. Di situ pangkal jalan bertuah, Menuju hidup di bawah ridho Allah. --212--

Sumber Kebenaran

Manusia hanyalah makhluk lemah, Jangan pongah pada kekuatan sendiri, Jangan rendahkan kekuatan lawan,
Dalam kelemahan ada kekuatan, Dalam kekuatan ada kelemahan,
Manusia hadapi dengan manusia, Binatang hadapi dengan binatang, Yang gaib hadapi dengan yang gaib,
Di atas semua itu panjatkan doa, Mohonkan pertolongan pada Illahi, Jangan terpengaruh pada apa yang dilihat, Jangan tertipu pada kenyataan palsu,
Berpikir mencari jalan, Agar yang jahat dapat dikalahkan,
Sumber kekuatan hanyalah dua, Yang putih dan yang hitam,
Yang berasal dari Yang Maha Kuasa, Yang berasal dari iblis durjana,
Di atas semua itu tak ada yang menandingi kebenaran, Karena kebenaran datangnya dari Yang Satu, Panjatkan doa kepadanya, Mohonkan pertolongan hanya pada Illahi.

Hukuman Manusia

Manusia tidak layak menjatuhkan hukuman atas manusia lain karena belum tentu si penghukum lebih bersih dan lebih suci dari yang terhukum. Hanya Allah yang akan menentukan hukuman apa yang pantas untuk manusia.

Ilmu Yang Bermanfaat

"Punya ilmu bukan berarti sudah jadi orang pandai; Apa lagi hendak berkuasa seolah langit sudah di gapai; Ilmu untuk kepuasan dan keteguhan hati; Karenanya dipakai untuk berbakti menolong sesama insani."

Mati Sengsara

Jika hidup di dunia tidak berguna; Kematian memang lebih pantas bagi manusia; Ada yang mati karena nasib sengsara; Tapi banyak yang mati karena sengaja mencari sengsara. --212--

Musuh Manusia

Musuh umat manusia hanya ada dua : Pertama yang datang dari luar. Kalau Al-Quran dipelajari, dimengerti dan diamalkan, Niscaya manusia akan terlindung dari segala mara bahaya. Mana ada jalan selamat kalau bukan Jalan Allah SWT? Kedua adalah yang datang dari dalam, yaitu dirinya sendiri, Musuh ini lebih ganas dan lebih berbahaya dari musuh yang datang dari luar, Dia bisa muncul dalam berbagai bentuk. Namun semuanya berpangkal pada lupa diri. Hanya manusia yang bertakwa dan kokoh iman yang sanggup lolos dari malapetaka ini. Renungkan Isi Alquran. Minta tolong dan minta ampun hanya pada Yang Satu.

Introspeksi Diri

Manusia hanya bisa melihat jauh pada diri orang lain, Seolah tidak mampu melihat dekat pada diri sendiri, Manusia ingin melihat kegelapan, Padahal dalam dirinya ada cahaya terang, Mengkaji lubuk hati, Sama hikmahnya dengan menyingkap rahasia diri. --212--

Keaslian Diri

Manusia dilahirkan menurut kodratnya yang telah ditentukan dan menjadi bagian dirinya. Lingkungan dan perjalanan hidup mempengaruhi dan membentuk pribadinya. Menunjukkan keaslian diri pribadi adalah lebih baik dari pada berpura-pura.

Lahir dan Bathin

Lahir dan bathin dua hal yang berbeda; Karenanya sering tidak sama dan serupa; Malah kerap bertolak belakang; Yang satu memalsukan yang lainnya; lahir bagus belum tentu batinnya baik; Bathin baik belum tentu lahirnya bagus; Di luar kebijaksanaan di dalam mungkin culas; Di luar culas di dalam mungkin bijaksana; Menipu diri sendiri berarti tolol; Menipu orang lain berarti jahat; Menghormat orang lain adalah wajib; Minta keliwat dihormat adalah otak rengat!. --212--

Kehormatan

Menghormati memang satu kewajiban, Dari yang muda kepada yang tua.; Kehormatan adalah satu yang berharga.; Terkadang lebih berharga dari nyawa; Tetapi menghormat harus melihat orang dan tempat; Karena terkadang si penghormat bisa jadi penjilat; Apakah wajib menghormat seorang pengkhianat; Apakah wajib menghormat seorang sesat; Apakah wajib menghormat penindas dan pembunuh rakyat?; Ataukah penghormatan itu satu hal yang bisa dipaksakan?; Siapakah orangnya yang bisa membendung arus sungai Yangtse menuju laut?; Siapakah orangnya yang bisa memindahkah puncak gunung Thaysan?; Sekalipun, seorang Kaisar yang gila hormat?. --212--

Hati kita pada Allah SWT

Barang siapa yang memusatkan hatinya kepada Allah, maka akan terbukalah sumber-sumber hikmah dalam hatinya dan mengalir melalui lisannya. --Dr. Aidh bin Abdullah Al-Qarni--

Rendah Hati

Jika berjumpa dengan anak-anak – katakanlah bahwa anak-anak itu lebih mulia daripada kita, kerana anak-anak ini belum banyak melakukan dosa daripada kita.
Apabila bertemu dengan orang tua – bahwa dia lebih mulia daripada kita kerana dia sudah lama beribadat.
Jika berjumpa dengan orang alim – dia lebih mulia daripada kita kerena banyak ilmu yang telah mereka pelajari dan ketahui.
Apabila melihat orang jahil – mereka lebih mulia daripada kita kerena mereka membuat dosa dalam kejahilan, sedangkan kita membuat dosa dalam keadaan mengetahui.
Jika melihat orang jahat, jangan anggap kita lebih mulia kerana mungkin satu hari nanti dia akan insaf dan bertaubat atas kesalahannya. --Imam Al-Gazali--


Kenali Allah SWT

Sesungguhnya kebahagiaan, kesenangan, dan kenikmatan sesuatu bergantung pada kondisi dasarnya. Kondisi dasar sesuatu adalah menyangkut untuk apa ia diciptakan. Oleh karena itu, kenikmatan mata adalah dengan melihat yang indah-indah. Kenikmatan telinga adalah dengan mendengar suara-suara merdu. Begitulah seterusnya untuk anggota badan lainnya. Namun, khusus berkaitan dengan hati, kenikmatannya hanyalah manakala ia dapat mengenal Allah swt., karena hati diciptakan untuk itu. Jika manusia mengetahui apa yang tidak diketahuinya, maka senanglah ia. Begitu juga dengan hati. Manakala hati mengenal Allah swt., maka senanglah ia, dan ia tidak sabar untuk ‘menyaksikan-Nya’. Tidak ada yang maujud yang lebih mulia dibanding Allah, karena setiap kemuliaan adalah dengan-Nya dan berasal dari-Nya. Setiap ketinggian ilmu adalah jejak yang dibuat-Nya, dan tidak ada pengetahuan yang lebih digdaya dibanding pengetahuan tentang diri-Nya. --Imam Al-Gazali--

Yang...

Yang jauh itu waktu, Yang dekat mati
Yang besar itu nafsu, Yang berat itu amanah
Yang mudah berbuat dosa, Yang panjang itu amal saleh
Yang indah saling memaafkan. --Imam Al-Gazali--


Kematian Pasti

Kematian kita sadar bahwa kematian adalah sesuatu yang pasti dan dirasakan oleh setiap orang, kematian tidak bisa ditawar-tawar, tidak bisa dimajukan atau dimundurkan dan bisa terjadi kapan dan dimana saja. --Imam Al-Gazali--

Menasehati

“Siapa yang menasihatimu secara sembunyi-sembunyi, maka ia benar-benar menasihatimu.
Siapa yang menasihatimu di khalayak ramai, dia sebenarnya menghinamu.”
--Imam Syafi’i--


Amal yang sulit

“Amalan yang paling berat diamalkan Ada 3 (tiga).
1. Dermawan saat yang dimiliki sedikit.
2. Menghindari maksiat saat sunyi tiada siapa-siapa.
3. Menyampaikan kata-kata yang benar di hadapan orang diharap atau ditakuti.”
--Imam Syafi’i--


Sahabat Sejati

“Apabila engkau memiliki seorang sahabat yang membantumu dalam ketaatan kepada Allah, maka genggam eratlah ia, jangan engkau lepaskan.
Karena mendapatkan seorang sahabat yang baik adalah perkara yang sulit, sedangkan melepaskannya adalah perkara yang mudah.”
--Imam Syafi’i--


Harta Sesungguhnya

Wahai anak cucu Adam!
Harta itu adalah harta-Ku, sedangkan engkau adalah hamba-Ku.
Maka engkau tidak akan mendapat suatu manfaat dari harta-Ku selain apa yang engkau makan, lalu hilang (menjadi kotoran).
Atau engkau pakai, lalu menjadi usang. Atau engkau sedekahkan, lalu menjadi kekal abadi selamanya.
--Hadits Qudsi--


Antara Allah SWT dan Hamba-Nya

Ada tiga hal di antara Aku dan engkau;
satu milik-Ku, satu milikmu dan yang satu di antara diri-Ku dan di antara dirimu (bersama).
Yang menjadi milik-Ku adalah rohmu. Yang menjadi milikmu adalah amalmu.
Dan yang menjadi di antara diri-Ku dan dirimu, yaitu dari dirimu doa, dan dari diri-Ku adalah mengabulkan doamu.
--Hadits Qudsi--


Dunia Akhirat

Wahai anak cucu Adam!
Berhati-hatilah (dalam semua urusan dunia dan akhiratmu), dan lapangkanlah hatimu (menerima apa adanya), engkau pasti akan melihat-Ku.
Beribadahlah kepada-Ku, engkau pasti akan kembali kepada-Ku. Carilah Aku, pasti engkau akan bertemu dengan-Ku.
--Hadits Qudsi--


Copyright@tanztj.2010. Powered by Blogger.