Tuhan adalah Allah SWT.


Tuhan adalah Allah SWT! Dia adalah yang menciptakan langit dan bumi! Menciptakan manusia termasuk saya, kamu dan semua makhluk yang ada di alam semesta ini! Dia Maha Kuasa, Maha Pengasih, Maha Penolong! Dia adalah Satu. Dia adalah Tunggal. Dia yang menciptakan siang dan malam, Menciptakan susah dan senang. Maka banyak-banyaklah bersyukur pada-Nya.

Allah (bahasa Arab: الله) merupakan Dzat Maha Tinggi Yang Nyata dan Esa, Pencipta Yang Maha Kuat dan Maha Tahu, Yang Abadi, Penentu Takdir, dan Hakim bagi semesta alam.
Islam menitikberatkan konseptualisasi Tuhan sebagai Yang Tunggal dan Maha Kuasa (tauhid). Dia itu wahid dan Esa (ahad), Maha Pengasih dan Maha Kuasa. Menurut Al-Quran terdapat 99 Nama Allah (asma'ul husna artinya: "nama-nama yang paling baik") yang mengingatkan setiap sifat-sifat Tuhan yang berbeda. Semua nama tersebut mengacu pada Allah, nama Tuhan Maha Tinggi dan Maha Luas. Di antara 99 nama Allah tersebut, yang paling terkenal dan paling sering digunakan adalah "Maha Pengasih" (ar-rahman) dan "Maha Penyayang" (ar-rahim).
Penciptaan dan penguasaan alam semesta dideskripsikan sebagai suatu tindakan kemurahhatian yang paling utama untuk semua ciptaan yang memuji keagungan-Nya dan menjadi saksi atas keesan-Nya dan kuasa-Nya. Menurut ajaran Islam, Tuhan muncul di mana pun tanpa harus menjelma dalam bentuk apa pun. Al-Quran menjelaskan, "Dia tidak dapat dicapai oleh penglihatan mata, sedang Dia dapat melihat segala yang kelihatan; dan Dialah Yang Maha Halus lagi Maha Mengetahui." (Al-'An'am 6:103).
Tuhan dalam Islam tidak hanya Maha Agung dan Maha Kuasa, namun juga Tuhan yang personal: Menurut Al-Quran, Dia lebih dekat pada manusia daripada urat nadi manusia. Dia menjawab bagi yang membutuhkan dan memohon pertolongan jika mereka berdoa pada-Nya. Di atas itu semua, Dia memandu manusia pada jalan yang lurus, “jalan yang diridhai-Nya.”

Mari kita coba memahami Allah sebagaimana yang disingkapkan Nabi Muhammad (saw) dalam surat Al-Ikhlas, dan melihat apakah Allah ada hubungannya dengan konsep-tuhan di dalam pikiran kita… KUL HU ALLAHU AHAD: Katakanlah: ALLAH itu AHAD. Allah adalah yang tak-hingga, tak-berbatas dan KESATUAN yang tidak dapat dipecah-pecah.
ALLAHU SHAMAD: Allah itu SHAMAD. Allah adalah yang Esa yang Mencukupi DiriNya Secara Absolut, tidak membutuhkan apapun dan tidak bercacat. Tidak ada apapun yang dapat memasukinya dan tidak ada apapun, atau bentuk wujud lain, yang dapat keluar/muncul dariNya. Allah tidak dapat dikonsepkan!
LAM YALID: Dia tidak beranak/melahirkan. Tidak ada satu bentuk wujud apapun yang berasal dariNya, dan karenanya, tidak ada yang lain.
LAM YULAD: Tidak pula diperanakkan/ dilahirkan. Tidak ada tuhan yang lain atau bentuk wujud yang darinya Dia berasal.
LAM YAKUN LAHU KUFUWAN AHAD: Tidak satupun yang menyerupai Dia. Tidak ada satupun di tataran mikro ataupun makro yang setara atau mirip dengan Dia. Dia itu AHAD.
Semua ajaran yang berkenaan dengan agama dimulai dengan pertanyaan: Siapa itu Allah?
Sebagian menjawab pertanyaan ini dengan menerangkan tuhan yang mereka ciptakan dalam pikiran mereka. Sebagian lagi dengan merujuk kepada Allah sebagaimana yang disingkapkan oleh Nabi Muhammad (saw).
Semua ini untuk melepaskan orang-orang dari tuhan khayalan mereka dan untuk mengenal ALLAH.
Sungguh, jika kita mengkaji Al-Qur’an dengan benar, kita akan melihat bahwa peringatan semacam itu selalu ditujukan kepada para dualis (kaum musyrik), yang memecah-mecah Realitas Tunggal dengan menyembah tuhan-tuhan yang mereka ambil selain ALLAH. Dan peringatan itu untuk memandu mereka agar kembali kepada ALLAH yang esa.

Jadi, kita sangat meyakini bahwa yang mengendalikan alam ini hanya Dia, Dia Esa tidak ada yang mendampingi dalam mengendalikan alam semesta alam ini. Sebab kalau ada yang mendampingi maka alam semesta ini akan hancur, yang satu menghendaki bumi berputar, yang satu lagi menghendaki bumi tidak berputar, dan lain sebagainya. Dia juga Esa dalam Rubbubiyyah, sifatnya sebagai Rabb (dalam hamdallah), sebagai pencipta, pemelihara, dan pendidik. Dia juga Esa dalam segi Uluhiyah, berarti Esa untuk diibadahi, artinya tidak dimungkinkan kita untuk beribadah kepada selain Allah, karena Dia-lah yang menentukan kehidupan kita (iyyaaka na’budu wa iyyaka nasta’iin).




Copyright@tanztj.2010. Powered by Blogger.