Sesungguhnya insan hidup terbuat dari tanah, Hidupnya terbatas dari tanah ke tanah, Namun mengapa manusia menjadi lupa, Bersikap sombong membusung dada, Bersikap angkuh besar kepala,
Insan hidup tak ada arti di hadapan Sang Penguasa, Tapi mengapa insan berani menantang Sang Pencipta, Berani tapi putih lembut tapi jantan perkasa tapi jujur, Bukankah itu lebih baik daripada berani tapi hitam lembut tapi culas perkasa tapi serakah,
Liang Lahat! Di sini tersimpan saksi bisu dari keserakahan, saksi buta dari keculasan, saksi tuli dari ketidakjujuran,
Bisakah kekuatan insan memecah kebisuan, menyalangkan kebutaan hati, mendengar desah ketidakadilan, Bisakah tongkat si buta mengetuk membuka pintu kebenaran,
Yang Kuasa dan Sang Pencipta adalah tempat bertanya-tempat meminta, Adakah manusia bertanya dengan segala kebersihan hati? Adakah ihsan meminta dengan kejujuran jiwa?
Liang Lahat, di sini kau berada. Di sini pula mulai dan berakhirnya satu rahasia. Wiro Sableng